Ancaman terhadap pembela lingkungan tersebar di seluruh pulau besar di Indonesia. Berdasarkan dokumentasi Auriga, sepanjang tahun 2014 hingga 2024 tercatat sebanyak 158 kasus. Kasus terbanyak terjadi di Jawa (42 kasus) dan Sumatera (41 kasus), disusul oleh Sulawesi (26 kasus), Kalimantan (25 kasus), Bali dan Nusa Tenggara (16 kasus), Kepulauan Maluku (5 kasus), serta Tanah Papua (3 kasus).
Ancaman ini hampir terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa provinsi dengan jumlah kasus tertinggi antara lain Sumatera Utara (16 kasus); Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur (masing-masing 11 kasus); Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Jakarta (masing-masing 10 kasus); Jawa Barat (9 kasus); Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur (masing-masing 7 kasus); serta Sulawesi Selatan (6 kasus). Sementara itu, provinsi dengan 4 kasus masing-masing adalah Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sumatera Barat. Adapun provinsi dengan jumlah kasus lebih sedikit meliputi Aceh (2 kasus), serta Riau, Papua, Papua Barat, Maluku, Bali, dan Sumatera Selatan (masing-masing 1 kasus)